AKSESNEWS.COM, TERNATE – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Utara, Yudhitya Wahab, mengungkapkan bahwa pembangunan cold storage di Pasar Kota Baru, Ternate, merupakan upaya strategis untuk menekan fluktuasi harga sayur mayur, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran.
Menurut Yudhitya, salah satu penyebab inflasi di sektor pangan adalah fluktuasi pasokan bawang, cabai, tomat, dan komoditas lainnya.
“Ketika panen melimpah, harga di pasar cenderung turun. Namun, jika produksi menurun, harga bisa melonjak secara signifikan. Dengan cold storage, kita dapat menampung hasil produksi saat melimpah dan menyalurkannya sesuai kebutuhan pasar sehingga harga tetap stabil,” ujar Yudhitya, di Ternate, Selasa (25/2/25).
Fasilitas cold storage ini didesain dengan kapasitas yang besar agar dapat menyerap kelebihan produksi dan menjaga ketersediaan bahan pangan di pasaran.
Menurutnya, pengelolaan cold storage nantinya akan diserahkan kepada pemerintah dan asetnya akan dihibahkan kepada instansi terkait untuk dikelola secara profesional.
“Begitu cold storage siap dioperasikan, kami akan segera menyerahkan pengelolaannya kepada pemerintah. Kami berharap, dengan fasilitas ini, stok pangan terutama sayur mayur dapat tetap terjaga dan harga akan tetap terjangkau oleh masyarakat,” ucapnya.
Pembangunan fisik bangunan cold storage sudah mencapai tahap akhir, seluruh struktur telah selesai dengan tinggal beberapa finishing seperti plester dan pekerjaan interior lainnya. Peralatan di dalam cold storage telah mencapai 80% kelengkapannya.
Namun, lanjut Yudhi, penyediaan genset masih menjadi prioritas untuk mengantisipasi kemungkinan pemadaman listrik yang dapat merusak produk di dalamnya.
“Untuk menjaga keandalan operasional, kami sedang menyiapkan genset sebagai backup agar produk tidak rusak ketika terjadi mati lampu yang berkepanjangan,” kata Yudhitya.
Pihak dinas juga menyampaikan bahwa mereka telah mengajukan anggaran tambahan sekitar Rp. 900 juta hingga mendekati Rp. 1 miliar untuk menyelesaikan finishing, pengadaan genset, dan peralatan pendukung lainnya.
“Kami berharap, jika anggaran tahun ini tidak terkena efisiensi, fasilitas ini bisa segera digunakan untuk mendukung stabilitas harga pangan di wilayah kita,” ujarnya. (Y/A)