AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mengelar Sosialisasi Reproduksi Remaja Tahun 2025 di Kabupaten Halmahera Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di ruang Meeting Kantor Layanan Perpustakaan, Kamis (27/2/25), dibuka secara resmi oleh Assisten Bidang Ekonomi dan Keungan Setda Kabupaten Halmahera Tengah, Aser Tidore, dan dihadiri ratusan siswa-siswi SMP maupun SMA di Kota Weda.
Kepala Dinas PPPA Maluku Utara, Musrifah Alhadar menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan seksual.
“Masa remaja merupakan masa transisi yang penuh dengan perubahan dan tantangan, sehingga informasi yang benar dan akurat tentang kesehatan reproduksi sangat penting, “kata Musrifah Alhadar.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja. Musrifah juga mengingatkan bahwa kesehatan reproduksi remaja harus diperhatikan dan ditingkatkan melalui edukasi yang komprehensif.
Berdasarkan data Simfoni PPPA Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Tengah pada tiga tahun terakhir memiliki angka kekerasan seksual yang meningkat dan perkawinan anak yang masih tinggi, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
Hal ini juga menjadi alarm buat kami pemerintah daerah baik itu provinsi maupun Kabupaten Halmahera Tengah sendiri, kita harus lebih mawas diri berhubung daerah ini adalah daerah lingkar tambang yang perlu diwaspadai, dari predator anak yang marajalela di mana saja.
Lanjut Musrifah menambahkan, meskipun dengan adanya Revisi UU Perkawinan, batas usia perkawinan bagi perempuan telah ditingkatkan dari 16 tahun menjadi 19 tahun. Namun, masih banyak remaja yang belum mengerti dan acuh terhadap kesehatan reproduksi mereka.
Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan seksual, sehingga remaja dapat memahami perubahan yang terjadi pada diri sendiri dan mengambil keputusan yang tepat terkait dengan kesehatan mereka. (red)