AKSESNEWS.COM, SIDANGOLI – Setiap kali gelombang tinggi datang, air laut menyeruak masuk ke rumah-rumah warga Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan, Halmahera Barat.
Selama lebih dari 20 tahun, warga hidup di atas permukiman terapung yang rapuh, menerima setiap luapan air laut dengan pasrah.
“Tinggal di sini sudah lama. Kalau air masuk, ya masuk saja,” kata Ibu Amina Aba, menatap rumahnya yang kerap tergenang. Nada suaranya sederhana, tapi menyimpan cerita panjang tentang perjuangan hidup di pesisir.
Kini, harapan baru hadir. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, bersama Bupati Halmahera Barat, James Uang, telah menyiapkan relokasi bagi 50 rumah warga. Setiap keluarga akan menempati rumah tipe 36 di lahan baru seluas satu hektar, lengkap dengan prasarana Kampung Nelayan Merah Putih yang dibangun di lahan tetangga.
Gubernur Sherly memastikan, relokasi ini bukan sekadar memindahkan bangunan. Tata ruang desa akan tetap mencerminkan kehidupan nelayan, dengan jetty dekat rumah agar warga bisa tetap memantau kapal mereka.
“Ini tentang keselamatan dan kualitas hidup. Kita memindahkan harapan, agar warga bisa tumbuh di tempat yang lebih kokoh,” ujar Sherly.
Bagi warga Sidangoli Dehe, gelombang tinggi bukan lagi ancaman yang menakutkan, tapi menjadi pengingat akan perubahan yang sedang datang sebuah kehidupan baru yang lebih aman, nyaman, dan penuh harapan. (Adi)
Discussion about this post