AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Penjabat Gubernur Maluku Utara, Drs. Samsuddin A. Kadir resmi melaunching 32 aksi perubahan gagasan para Reformer Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkat VII BPSDM Provinsi Maluku Utara Tahun 2024 ditandai dengan pemukulan Gong, bertempat di Royal Resto, Sabtu (26/10/24)
Launching tersebut berlangsung dengan tema “Aktualisasi Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VII Tahun 2024”. Didalamnya juga terdapat salah satu aksi perubahan yang digagas oleh Mawa Talaba dengan judul Konsultasi Keliling melalui Komunikasi, Informasi Kekerasan terhadap perempuan dan anak (Kololi Kie).
“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan mengembangkan kompetensi Pejabat Administrator, “ungkap Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir.
Menurut Samsuddin, melalui kegiatan tersebut pemerintah provinsi Maluku Utara berupaya untuk mengembangkan kompetensi Pejabat Administrator agar memenuhi Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Administrator, melalui Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), yang merupakan wujud Pelatihan Struktural.
“Sebagai pejabat struktural, Pejabat Administrator harus memiliki kompetensi manajerial yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Samsuddin.
Dikesempatan itu, Lanjut Samsuddin menjelaskan bahwa peningkatan kinerja aparatur untuk mencapai standar yang tinggi dalam pelayanan publik, merupakan program utama pemerintah dewasa ini, yang dilatarbelakangi oleh terus meningkatnya tuntutan dan ekspektasi publik terhadap tersedianya pelayanan publik yang prima, efisien, dan terjangkau.
Pegawai Negeri Sipil sebagai pelaku Utama pelayanan dituntut untuk mengaktualisasikan kinerja pelayanan semaksimal mungkin, baik pelayanan publik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, agar masyarakat tidak lagi merasakan kesenjangan/ketimpangan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja nyata yang dihasilkan oleh pelayan publik,”sebut Samsuddin.
Fenomena kesenjangan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa mayoritas sumber daya aparatur, belum memiliki kompetensi optimal. Dengan demikian, peningkatan kompetensi aparatur pemerintahan merupakan kunci utama dalam melakukan transformasi kinerja pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat,”ujarnya.
Samsuddin juga berharap melalui Launching Aktualisasi Aksi Perubahan ini, maka inovasi kerja yang dilakukan oleh peserta agar dapat memberikan terobosan baru dalam mendorong terciptanya perubahan yang memudahkan pelayanan berjalan secara optimal.
Selain itu, lanjut Samsuddin dengan dilaunchingnya aktualisasi perubahan ini, ikut mendorong tindakan inovatif dalam bekerja yang berkelanjutan, tidak hanya sekedar tatanan konsep, tetapi juga pada tatanan pelaksanaannya.
Satu hal yang harus ingat, menurut Pj.Gubernur, terutama seorang pemimpin adalah komitmen, komitmen untuk bersedia mendengarkan masukan serta kritikan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Sebagai pemimpin, hendaknya juga memiliki hati nurani, serta berbudaya kerja yang tinggi sebagai upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Dengan mengedepankan prinsip- prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dalam rangka mendukung terwujudnya Birokrasi Profesional dalam setiap tugas yang diamanatkan oleh negara, sebab kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kondisi pemerintahan.
“Saya berharap aksi perubahan ini dapat memberikan manfaat dan kemajuan dalam proses penyelenggaraan pemerintah, khususnya dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat di Provinsi Maluku Utara,” harap Samsuddin.
Semoga dengan dilaunchingnya aktualisasi aksi perubahan yang dilakukan oleh 32 peserta saat mengikuti PKA, dapat menghasilkan manfaat besar dalam mendorong percepatan pembangunan di Provinsi Maluku Utara ke depan,”pungkasnya.
Sementara, Reformer PKA angkat VII, Mawa Talaba dengan NDH 28, yang mengatakan, Konsultasi keliling melalui komunikasi informasi dan edukasi upaya cegah kekerasan terhadap perempuan dan anak dibina oleh Mentor Hj. Musrifah Alhadar, SPI.,Msi, dan didukung oleh Tim Internal dan eksternal Kololi Kie.
“KOLOLI KIE adalah upaya cegah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan secara proaktif dengan cara berkeliling mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, memberikan sosialisasi, berkomunikasi, berbagai informasi dan edukasi, “kata Marwa Talaba.
Menurutnya, kedepannya KOLOLI KIE akan berupaya memberikan layanan kepada masyarakat untuk dapat berdiskusi, berkonsultasi dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi baik dilingkungan keluarga maupun di sekitar kita, “ujarnya.
“KOLOLI KIE dihadirkan untuk meningkatkan akses layanan langsung ke masyarakat dan mencegah Kekerasan terhadap perempuan dan anak serta menurunkan angka kekerasan, “ucapnya.
Ia berharap, aksi perubahan ini dapat memberikan banyak manfaat untuk masyarakat di Maluku Utara terutama dalam penanganan masalah kekerasan perempuan dan anak, “tutupnya. (*)