AKASESNEWS.COM, TERNATE – Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, Lc menghadiri kegiatan Festival Gerakan Nasional Pengandalian Inflasi Pangan (GNPIP) Maluku Utara, yang mengusung tema ” Sinergi Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Pangan Lokal” digelar di Pelataran Parkir Waterboom, Selasa (21/11/23)
Turut hadir dalam acara tersebut, Forkopimda Malut, Walikota Ternate, Walikota Tidore Kepulauan, Bupati Halsel, Wakil Bupati Haltim, Perwakilan Badan Pangan Nasional, para pimpinan instansi vertikal, serta undangan lainnya.
Dalam sambutanya, Gubernur Abdul Gani Kasuba, mengungkapkan rasa terima kasih kepada kepala perwakilan Bank Inonesia Maluku Utara yang telah mengunjungi semua Kabupaten/Kota dengan tujuan agara tingkat inflasi di Maluku Utara bisa menurun sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama.
Gubernur juga mengajak pada semua yang hadir pentingnya diversifikasi tanaman, terutama disetiap halaman rumah warga yang bisa di tanami rica, toma serta bawang merah, sebab kebutuhan pangan akan semakin meningkat dan langkah ini diambil sebagai antisipasi.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malut, R.Eko A.Irianto, dalam sambutanya mengatakan, bahwa tekanan inflasi global sampai saat ini masih cukup besar, inflasi di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat, jepang, bahkan di negara-negara eropa dan negara asean.
Inflasi di Indonesia sampai saat ini masih cukup terkendali dengan posisi terakhir di bulan Oktober secara nasional tercatat di angka 2,56 persen, namum inflasi untuk pangan indonesia masih tercatat di atas 5 persen secara nasional,”ucap Eko Irianto.
Lebih lanjut Eko Irianto menjelaskan, dalam rangka mengantisipasi resiko inflasi pangan yang sudah kita hadapi sejak tahun lalu, maka bapak Presiden Jokowi telah memberikan arahan dalam rakornas tim penanganan inflasi bulan Agustus tahun 2023 yakni yang pertama perlu memperkuat produksi dan ketahanan pangan lokal di daerah melalui pemanfaatan lahan pertanian dan persawahan, yang kedua perlu memperkuat kerjasama antar daerah, antar Provinsi, antar Kabupaten/kota, guna mengurangi disparitas pasokan harga antar wilayah.
Yang ketiga harus meningkatkan pengawasan di jalur-jalur distribusi pangan daerah, keempat yaitu meningkatkan cadangan pangan lokal untuk mengantisipasi ketika terjadinya pasokan terbatas atau harga tertinggi, Dan kelima yaitu mengoptimalkan pemanfaatan anggaran fiskal daerah dalam rangka pengendalian inflasi.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara daerah (KAD) yakni pemerintah Kota Ternate dengan Pemerintah Halmahera Selata, kemudian Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur, serta penyerahan bibit rica dan tomat dar Kepala Perwakilan BI Maluku Utara kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. (Adm)