KAWASI – Di tengah gencarnya isu pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan nikel, kondisi di Desa Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, justru menunjukkan fakta sebaliknya.
Penelusuran langsung di wilayah lingkar tambang mengungkap bahwa sumber air bersih dan sektor perikanan warga masih aman dan berfungsi normal.
Warga setempat menegaskan, hingga kini mereka tidak merasakan dampak negatif seperti yang ramai disuarakan di luar. Air bersih tetap dikonsumsi sehari-hari, sementara hasil laut masih menjadi sumber pangan utama masyarakat.
Yulius Langkodi, warga asli Kawasi, menyebut mayoritas penduduk desa mengandalkan Mata Air Todoku yang juga dikenal sebagai Mata Air Kawasi sebagai sumber air utama.
“Sekarang sudah lebih baik. Perusahaan bantu fasilitas, air dialirkan lewat pipa langsung ke rumah-rumah warga. Jadi soal air, kami aman dan nyaman,” ujar Yulius.
Secara historis, mata air tersebut dikenal oleh tetua kampung sebagai Air Babunyi atau Air Ruruhu dalam bahasa Tobelo-Galela, merujuk pada suara gemuruh air yang terdengar hingga ke permukiman warga. Hingga kini, mata air itu tetap dimanfaatkan tanpa keluhan pencemaran.
“Semua warga Kawasi pakai air dari Mata Air Todoku. Ada memang yang minum air galon, tapi sebagian besar pakai air mata air,” tambahnya.
Terkait isu pencemaran laut, Yulius dengan tegas membantah adanya dampak serius terhadap perikanan. Menurutnya, aktivitas melaut dan menangkap ikan masih berjalan seperti biasa.
“Ikan di perairan Kawasi sampai Mala-Mala masih segar dan aman dimakan. Kami sering berjaring di situ,” katanya.
Hasil tangkapan nelayan, lanjut Yulius, tidak hanya dijual ke pasar, tetapi juga dikonsumsi langsung oleh keluarga sehari-hari.
“Kalau memang laut tercemar, tidak mungkin kami makan ikan dari sini. Faktanya, sampai sekarang kami hidup normal,” tegasnya.
Kesaksian warga ini memperlihatkan adanya jurang antara isu yang beredar dan kondisi riil di lapangan. Bagi masyarakat Kawasi, lingkungan tempat tinggal mereka masih memberikan ruang hidup yang aman dan layak. (Tim)





















Discussion about this post