AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pangan menggelar bimbingan teknis penyusunan prognosa neraca pangan tahun 2025 di Penginapan Yusmar, Jumat (23/7).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam menyediakan data proyeksi ketersediaan dan kebutuhan pangan.
Mewakili Gubernur, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kadri La Etje, menyampaikan bahwa dinamika geopolitik luar negeri berdampak pada terhambatnya distribusi pangan antar negara sehingga harga cenderung mengalami kenaikan. Selain itu, ancaman climate change yang mempengaruhi produksi pangan daerah dan nasional.
“Selain itu, produksi pangan yang tidak merata antar waktu dan antar wilayah, menjadi penyebab terjadinya fluktuasi dan disparitas harga pangan,” imbuhnya.
Sejalan dengan ucapan Kadri, laporan Ketua Panitia menyebutkan bahwa tahun 2025 di berbagai negara dihadapkan pada tantangan penyediaan pangan cukup berat.
Lanjut menyampaikan secara singkat, pemenuhan kebutuhan beberapa komoditas pangan strategis masih tergantung dari pasokan luar daerah atau provinsi lain, yang apabila tidak dilakukan antisipasi dalam pemasukannya akan berdampak pada gejolak harga.
“Informasi proyeksi neraca pangan penting digunakan sebagai salah satu instrumen Early Warning System (EWS) untuk mengetahui kondisi penyediaan dan penggunaan pangan di tingkat Nasional dan Daerah,” ungkapnya.
Ia pun berharap bimtek ini menjadi forum untuk brainstorming untuk membuka wawasan, peningkatan kapasitas petugas, serta bagaimana menemukan solusi dalam memperoleh data dukung pangan yang baik.
“Melalui prognosa neraca pangan upaya pemenuhan kebutuhan pangan daerah terutama dalam menjaga dan memantau distribusi pangan untuk kepentingan masyarakat dapat terpenuhi,” ucapnya dalam menutup sambutan.
Bimtek dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Pangan dan Jajaran, Perwakilan Bappeda, Perwakilan Dinas Pertanian, Peserta Bimtek secara luring. Sedangkan secara daring diikuti oleh Perwakilan Badan Pangan Nasional.
Discussion about this post