AKSESNEWS.COM, TERNATE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara menegaskan komitmennya dalam menjaga dan mengelola keanekaragaman hayati daerah melalui Konsultasi Publik Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang digelar di Ternate, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara, dibuka secara resmi oleh Sekertaris Daerah yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Sri Haryanti Hatary, dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, akademisi, LSM, dan organisasi masyarakat sipil.

Sri Haryanti Hatary, menegaskan bahwa Maluku Utara merupakan salah satu wilayah dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, terutama di kawasan Wallacea. Menurutnya, kekayaan alam berupa hutan tropis, ekosistem laut, dan flora-fauna endemik harus dijaga dari ancaman degradasi lingkungan.
“Kita harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. Deforestasi, alih fungsi lahan, dan tekanan terhadap ekosistem pesisir menjadi tantangan yang hanya bisa dihadapi dengan kerja sama semua pihak,” tegasnya.
Lanjut Sri menambahkan, pemerintah daerah akan mengintegrasikan isu keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan pembangunan, melibatkan masyarakat adat dan lokal dalam pelestarian ekosistem, memperkuat basis data lingkungan, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk konservasi berkelanjutan.
“Kegiatan ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga langkah awal membangun komitmen bersama menjaga kekayaan hayati Maluku Utara sebagai warisan generasi mendatang,” ujar Sri, saat menutup sambutan Sekertaris Daerah Samsudin Abdul Kadir.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara, Fahrudin Tukuboya, menjelaskan bahwa hasil konsultasi publik akan menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan daerah tentang keanekaragaman hayati.
“Kami ingin setiap kebijakan daerah berpijak pada data dan aspirasi publik agar pelestarian alam berjalan seimbang dengan pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diikuti oleh akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara serta pakar lingkungan dari berbagai lembaga penelitian. Para peserta memberikan masukan mengenai strategi pengelolaan sumber daya alam yang adaptif terhadap perubahan iklim dan berbasis partisipasi masyarakat.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Pemprov Maluku Utara berharap muncul sinergi lintas sektor dalam menjaga kelestarian lingkungan, memperkuat kebijakan konservasi, dan menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang berkelanjutan di Indonesia. (Adi)


























Discussion about this post