AKSESNEWS.COM, TIDORE – Menjelang pelantikan, Asosiasi Kota (Askot) PSSI Tidore Kepulauan menggelar coffee break bersama 14 pelatih dan pengurus Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Kota Tidore. Pertemuan tersebut menjadi langkah awal pembenahan organisasi dengan membahas sejumlah agenda penting, mulai dari penyusunan struktur kepengurusan hingga persiapan menghadapi kompetisi resmi.
Ketua Askot PSSI Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauzi, menegaskan bahwa struktur kepengurusan baru nantinya akan diisi oleh orang-orang yang memiliki komitmen dan keahlian di bidang sepak bola. “Nama-nama pengurus diharapkan lahir dari usulan klub, bukan hanya keputusan internal. Dengan begitu, kepengurusan baru ini betul-betul mewakili seluruh kepentingan sepak bola di Tidore Kepulauan,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Askot juga membahas persiapan Liga 4 dan Piala Suratin 2025. Tidore bahkan berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah. “Klub-klub harus segera menyiapkan pemain. Untuk Piala Suratin, fokus utama tetap pada Persikota sebagai wakil Tidore,” ungkap Ardiansyah.
Isu lain yang mengemuka adalah perlindungan tenaga kerja atlet. Askot akan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan jaminan bagi pemain maupun ofisial yang berisiko cedera saat bertanding. “Kami akan minta data resmi dari klub untuk dimasukkan ke kepesertaan BPJS. Ini berbeda dengan BPJS Kesehatan karena lebih fokus pada jaminan cedera kerja di lapangan,” jelasnya.
Suasana pertemuan berlangsung santai namun produktif. Para pelatih dan pengurus SSB sempat menikmati coffee break bersama, sekaligus mempererat komunikasi antar klub. Momen tersebut menjadi ruang diskusi ringan seputar pembinaan sepak bola usia dini dan harapan terhadap arah kepengurusan baru Askot PSSI Tidore.
Saat ini tercatat 12 klub dan SSB aktif berpartisipasi dalam pembinaan sepak bola di Tidore, termasuk beberapa klub baru yang mulai berkembang. Askot berharap, melalui kepengurusan baru ini, semua kepentingan klub dapat terakomodasi dan menjadi bagian dari penguatan sepak bola daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Etik Asprov PSSI Maluku Utara, Muhammad Husain, menyampaikan apresiasi kepada Ketua Askot terpilih beserta jajaran pengurusnya. Menurutnya, langkah awal yang langsung dilakukan merupakan bentuk “Reformasi Total” untuk menata kembali roda organisasi sepak bola di Kota Tidore.
Ia menyebut ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian Asprov. Pertama, kesiapan Kota Tidore sebagai tuan rumah Piala Suratin U-34. Muhammad Husain menyoroti kondisi Persikota Tidore yang saat ini terdegradasi dari Liga 3 ke Liga 4. Ia menekankan pentingnya segera melakukan pendaftaran ulang ke Asprov agar Persikota bisa kembali berkompetisi, meski harus memulai dari kasta terbawah.
Kedua, terkait perwasitan. Husain menegaskan bahwa selama ini terjadi dualisme kepengurusan yang menimbulkan ketidakteraturan. Padahal, wasit berada langsung di bawah naungan asosiasi melalui Komite Perwasitan. Karena itu, setiap penugasan wasit merupakan kewenangan penuh asosiasi, bukan lembaga lain di luar itu.
Selain itu, Asprov juga menilai positif inisiatif Askot Tidore untuk menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Program ini diharapkan mampu memberikan perlindungan penuh bagi seluruh pemain sepak bola di Tidore. Dalam waktu dekat, dijadwalkan pertemuan dengan pihak BPJS Provinsi guna membahas teknis pelaksanaannya.
Dengan langkah awal ini, Askot PSSI Tidore optimis mampu mendorong lahirnya kompetisi resmi yang lebih terstruktur dan profesional, sementara Asprov Maluku Utara menyatakan dukungan penuh terhadap proses reformasi yang sedang dijalankan demi kemajuan sepak bola daerah
Discussion about this post