AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Pemerintahan Sherly-Sarbin memberikan perhatian khusus terhadap bidang kesehatan. Bersama Jajaran RSJ Sofifi, Wakil Gubernur melakukan rapat dalam rangka strukturisasi penataan kelembagaan RSJ, Senin (21/7/25).
Dari pertemuan bersama Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu, Wagub berujar bahwa masih banyak PR untuk fasilitas kesehatan kita.
“Rumah Sakit menjadi fasilitas penting, karena menyentuh langsung aspek masyarakat”
Perlu dilakukan penataan tata kelola rumah sakit untuk mendorong akselerasi akses kesehatan bagi masyarakat, kata Wagub dalam sambutannya.
Salah satu isu strategis yang dibahas terkait lelang RSJ yang mandek karena belum dilakukan audit oleh pihak Inspektorat.
Disampaikan Direktur RSJ Sofifi, berdasarkan data tahun 2022-2023 jumlah ODGJ di Provinsi Maluku Utara berjumlah 952 orang, sedangkan pada tahun 2024 meningkat menjadi 1018 orang.
“Terjadi kenaikan tipis jumlah penderita ODGJ di Maluku Utara secara overall” kata dr. Yazzit Mahri.
RSJ Sofifi telah menandatangani MOU bersama Kabupaten/Kota terkait pembiayaan pasien yang berobat. Hal ini sebagai bentuk komitmen RSJ menghadirkan pelayanan yang merata di Maluku Utara.
“Dari 10 Kabupaten/Kota, hanya Morotai yang masih tahap proses” tutur dr. Yazzit
Terkait kerjasama dengan BPJS, masih terkendala akreditasi. “RSJ sebenarnya sudah mengajukan akreditasi di tahun 2020, hanya saja karena force majure terkait bangunan yang rusak maka kami batalkan” ungkap Direktur.
Optimalisasi harus terus dilakukan, agar masyarakat Maluku Utara tetap mendapatkan akses kesehatan yang prima.
“Negara harus hadir dalam memberikan pelayanan terutama kesehatan, maka tindak lanjuti hasil rapat hari ini” pungkas Sarbin Sehe. (A)
Discussion about this post