Memintal Benang Historis Jejak A. R. Wallace di Tanah Maluku Kie Raha


AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste His Majesty’s Ambassador, Dominic Jermey CVO, OBE melakukan kunjungan ke Provinsi Maluku Utara. Kunjungan ini dalam rangka merayakan Tahun Perak ke-25 Provinsi Maluku Utara dan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris dan Indonesia.

Sebagai informasi beberapa agenda diplomatik Duta Besar Inggris yakni meresmikan Prasasti Albert Russel Wallace di Desa Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat dan mengunjungi Kantor Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata.

Albert Russel Wallace (1823-1913) naturalis berkebangsaan Inggris yang meneliti flora dan fauna di Indonesia pada awal abad ke-19. Ketika melakukan penelitian di Indonesia, Wallace mengidentifikasi pembagian fauna yang sekarang dikenal sebagai Garis Wallace. Garis Wallace adalah garis imajiner yang memisahkan geografi hewan Asia dan Australasia. Wallace juga yang pertama kali mengidentifikasi fauna endemik Maluku Utara yaitu Birds of Paradise (Burung Bidadari) dan Golden Birdwing.

Acara dimulai tepat pukul 12.00 WIT, Duta Besar Inggris beserta Ibu dan Penjabat Gubernur Maluku Utara beserta Ibu, dan rombongan disambut dengan Tradisi Joko Kaha. Tradisi Joko Kaha merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan saat ada kunjungan orang penting atau orang yang memiliki kedudukan datang ke Maluku Utara.

Pada petikan sambutannya, Samsuddin Abdul Kadir mengungkapkan bahwa secara historis terdapat kesamaan antara Maluku Utara dengan United Kingdom.

Ia melanjutkan, Maluku Utara terdiri dari Empat Kesultanannya yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo dan Kesultanan Bacan, sedangkan United Kingdom terdiri dari England, Wales, Scotland dan Northern Ireland, yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari hadirin.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, His Majesty’s Ambassador Mr. Dominic Jermey CVO, OBE; membuka sambutannya dengan salam Soba Jou.

“Soba Jou!,” seraya mendapatkan tepuk tangan hadirin.

Lanjut Dominic, mengapresiasi atas kehangatan masyarakat Maluku Utara dalam menyambut kedatangannya serta mengucapkan selamat hari jadi ke-25 untuk Maluku Utara.

“Saya atas nama Kedutaan Besar Inggris merasa terhormat atas sambutan luar biasa yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara,”

“Serta saya mengucapkan selamat Hari Jadi ke-25 Provinsi Maluku Utara,” imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa maksud kedatangan Kedutaan Besar Inggris ke Maluku Utara ini adalah untuk merayakan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris. Selain itu Pemerintah Inggris selalu mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam konservasi biodiversitas melalu peresmian Prasasti Wallace ini.

Dominic juga mengajak untuk memanfaatkan bea siswa studi ke Inggris dalam rangka peningkatan kualitas mutu pendidikan Maluku Utara.

“Semoga prasasti Wallace ini dapat menginspirasi generasi masa depan Maluku Utara dalam konservasi keanekaragaman hayati, ” tutupnya.

Cicit A. R. Wallace yaitu William Bill Wallace mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah menginisiasi peresmian prasasti ini.

Ia kemudian dengan haru bercerita bahwa, buyutnya dahulu dalam keadaan terserang malaria saat berada di Dodinga dan menuliskan Letter of Ternate yang menjadi cikal bakal Theory of Natural Selection kepada Charles Darwin.

Tamu undangan kemudian menikmati makan siang dengan hidangan tradisional sembari dihibur dengan Tari Lalayon dari pemuda pemudi setempat. Tamu undangan tampak terhibur dan menikmati estetika tarian tersebut.

Pj Gubernur Utara dalam menutup sambutannya berharap Hubungan Diplomatik Inggris-Indonesia dapat berkelanjutan, mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjalin kemitraan yang bermakna serta strategis dalam isu-isu global yang kritis, khususnya perubahan iklim dan konservasi alam.

Selain meresmikan Prasasti Wallace, Duta Besar Inggris juga mengunjungi Kantor Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata untuk mengenal sekaligus mempelajari khazanah keanekaragaman hayati serta perlindungan masyarakat adat di Maluku Utara.

Di Kantor Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Duta Besar Inggris beserta Ibu dan rombongan disuguhi hidangan pisang goreng dengan secangkir air guraka hangat.

Kegiatan dihadiri oleh Duta Besar Inggris beserta ibu dan rombongan, Penjabat Gubernur Maluku Utara beserta Ibu, Forkopimda Provinsi Maluku Utara, Pejabat Sementara Bupat Halmahera Barat beserta Forkopimda, Veteran Pejuang Kemerdakaan, serta Masyarakat. (At/adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *