Pemprov Malut Gelar Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Infrastruktur Logistik Pangan

Maluku Utara64 views

AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi membuka Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Infrastruktur Logistik Pangan di Aula Penginapan Yusmar, Sofifi, pada Rabu (23/10/2024).

Acara ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan efisiensi distribusi pangan di wilayah Maluku Utara yang dikenal dengan tantangan geografis dan wilayah kepulauan yang terpencil.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi pemerintah daerah, pusat, serta stakeholder penting dalam rantai pasok pangan.

Hairia, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, yang mewakili Gubernur Maluku Utara, membuka acara secara resmi.

Dalam sambutannya, Gubernur Maluku Utara menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk mengatasi tantangan distribusi pangan.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga bagaimana kita mendistribusikannya secara efisien, sehingga seluruh masyarakat Maluku Utara dapat merasakan akses pangan yang merata,” ujar Hairia saat membacakan sambutan tertulis Gubernur.

Fahmi Alhabsi, Plh Kadis Pangan Maluku Utara, juga menekankan pentingnya langkah konkret dalam memperkuat infrastruktur logistik pangan di wilayah ini.

“Maluku Utara memiliki tantangan geografis yang cukup unik, terutama dalam distribusi pangan ke daerah-daerah terpencil. Penguatan infrastruktur seperti pelabuhan, gudang, dan cold storage menjadi prioritas kami untuk memastikan distribusi pangan berjalan lebih lancar,” ungkap Fahmi.

Ia menambahkan bahwa distribusi yang merata sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di seluruh pelosok Maluku Utara.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi distribusi agar semua wilayah, termasuk yang terpencil, bisa mendapatkan akses pangan dengan harga yang terjangkau,” lanjut Fahmi.

Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi kunci, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bulog, dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang memberikan paparan tentang penguatan logistik pangan, mulai dari produksi hingga distribusi.

Mereka juga menekankan pentingnya penggunaan data yang akurat untuk memastikan ketepatan suplai pangan di setiap wilayah.

Para peserta, termasuk Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Tengah dan Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan dari seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara, turut berdiskusi mengenai upaya sinkronisasi distribusi pangan di tingkat daerah.

Tantangan geografis dan minimnya infrastruktur di daerah terpencil menjadi sorotan utama yang memerlukan solusi konkret.

Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah penguatan infrastruktur logistik pangan. Pemerintah menyoroti pentingnya pembangunan fasilitas seperti pelabuhan, gudang, dan cold storage yang diperlukan untuk menjaga kualitas pangan serta kestabilan harga di pasar lokal.

Infrastruktur yang lebih baik akan mempercepat distribusi pangan ke daerah-daerah terpencil yang selama ini mengalami hambatan logistik.

Di samping itu, teknologi informasi juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Pemerintah Provinsi Maluku Utara merencanakan penggunaan sistem pelacakan pangan berbasis teknologi informasi untuk memantau distribusi pangan secara real-time.

Sistem ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penyaluran bahan pangan ke berbagai wilayah, sehingga mampu menekan potensi kelangkaan pangan di daerah terpencil.

Kegiatan yang dilaksanakan di Sofifi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem logistik pangan yang lebih terintegrasi dan efisien di Maluku Utara.

Pemerintah berharap dengan adanya sinergi antara instansi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Provinsi Maluku Utara dapat memperkuat ketahanan pangannya dan menjamin distribusi pangan yang lebih merata.

Langkah ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi kendala distribusi, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjamin ketersediaan pangan yang berkelanjutan di masa depan.

Dengan perbaikan infrastruktur dan penggunaan teknologi yang tepat, diharapkan Maluku Utara mampu mengatasi tantangan logistik pangan dan memberikan akses pangan yang adil bagi seluruh warganya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *