AKSESNEWS.COM, TERNATE – Hasil Survei Ekonomi Pertanian (SEP) tahun 2024 yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) akan sangat membantu Pemprov Malut dalam mengambil kebijakan strategis khususnya bidang Pertanian. Hal itu disampaikan Asisten II Setda Malut Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Sri Haryanti Hatari, saat membacakan sambutan Pj. Gubernur, sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023, Evaluasi Data Survey Ekonomi Pertanian 2024, Senin (28/10) di Gamalama ballrom Bella Hotel Ternate.
Data ini sangat kami nantikan, dalam rangka mendukung berbagai kebijakan strategis pemerintah khususnya dalam bidang pertanian, diantaranya; (1). Karakteristik Unit Usaha Pertanian, (2). Pendapatan Unit Usaha Pertanian, (3). Pengeluaran Unit Usaha Pertanian, (4). Akses Keuangan, Asuransi, dan Pemasaran Unit Usaha Pertanian, (5). Indikator SDGs indikator 2.3.2 (Pendapatan Bersih Petani Skala Kecil) dan indikator 2.4.1 (Proporsi Lahan Pertanian Berkelanjutan).
Dirinya mengungkapkan, untuk menjamin keberhasilan transformasi ekonomi di bidang Pertanian, tentunya dibutuhkan data sektor Pertanian yang berkualitas, karena Pertanian memegang peran vital dalam pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di Malut.
“Lebih dari separuh penduduk Malut menggantungkan hidup pada sektor Pertanian. Sektor Pertanian memberikan kontribusi sebesar 12,77 persen dengan nilai mencapai 10,87 triliun terhadap PDRB Malut tahun 2023, terbesar ketiga setelah sektor Industri Pengolahan, dan Pertambangan serta Penggalian,” katanya.
Menurutnya, BPS telah melaksanakan kegiatan Sensus Pertanian 2023, dan dari hasil Sensus Pertanian itu menunjukkan bahwa terdapat 153,79 ribu jumlah petani di Malut. Perkebunan menjadi subsektor yang paling banyak diusahakan oleh petani, dengan jumlah 131,22 ribu petani, sementara itu komoditas kelapa, pala, dan cengkeh merupakan komoditas yang paling banyak diusahakan oleh petani.
“Untuk memperoleh data struktur ongkos dan pendapatan petani, maka pada bulan Juni yang lalu, BPS melaksanakan Survei Ekonomi Pertanian 2024. Maksud dari pelaksanaan survei ini adalah untuk menyediakan data ekonomi Pertanian yang akurat dan terkini yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah maupun stakeholder dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan baik kepentingan internal maupun pembangunan nasional yang kaitannya dengan kesejahteraan petani Malut,” jelasnya.
Dirinya juga mengucapakan terima kasih, karena BPS Malut telah melibatkan OPD terkait di Pemprov Malut dan Kabupaten/Kota untuk koordinasi dan kolaborasi mulai dari pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 hingga Survei Ekonomi Pertanian 2024.
“Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral dan OPD terkait, sangat dibutuhkan demi terwujudnya Satu Data Pertanian, sehingga dapat diperoleh satu rujukan data pertanian yang akurat, mutakhir, terpadu, dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BPS Malut, Nurhidayat Maskat, dalam laporannya mengatakan agenda Rakorda yang melibatkan Kabupaten/Kota se-Maluku Utara ini adalah salah satu kegiatan yang dicakup dalam ST 2023 adalah Survei Ekonomi Pertanian (SEP) yang dilakukan pada tahun 2024. Hal ini untuk memperoleh data aspek ekonomi dari unit usaha pertanian mencakup pendapatan, pengeluaran, struktur ongkos, serta indikator kesejahteraan dari unit usaha pertanian di Indonesia.
Tentunya Rakorda ini dilaksanakan berdasarkan surat Sekretaris Utama (Sestama) Nomor B-252/9300/VS.190/204 tanggal 27 September 2024, Pelaksanaan Fullboard Meeting Rakorda ST2023.
“Agenda Rakorda BPS Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara adalah pembahasan tabulasi data hasil SEP 2024 yang akan digunakan sebagai bahan pembahasan pada kegiatan Evaluasi Tim Teknis dan Administrasi SEP 2024 yang akan dilaksanakan pada awal November 2024. Rakor ini juga dilaksanakan dalam bentuk sidang pleno dan pembagian komisi-komisi,” jelasnya.
Rakor yang rencananya akan berlangsung selama dua hari dengan mengangkat tema ‘ Potret kesejahtrraan petani Maluku Utara Berkelanjutan’, dihadiri oleh Asisten II Setda Malut bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ir. Sri Haryanti Hatari, Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei BPS RI, Dr. Kadarmanto, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate yang juga selaku Narasumber, Ir. Lily Ishak, M.Si.,M.Nat.Res.,Ph.D, Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Ir. Nurhidayat Maskat, Ketua Tim Pelaksana ST2023 BPS Malut, Daniel Mading, Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Maluku Utara, Pejabat Statistisi Ahli Madya, Tim BPS RI, Tim Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan Dinas Kehutanan Pemprov Malutserta Akademisi Unkhair Ternate, serta tamu undangan lainnya. (Adm)