AKSESNEWS.COM, SOFIFI – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) akan mendorong peningkatan kapasitas SDM Maluku Utara yang bekerja di industri pertambangan.
Hal itu dilakukan agar sebagai putra-putri daerah Maluku Utara bisa menduduki posisi strategis di sektor pertambangan, bukan hanya menjadi pekerja tingkat bawah.
Hal itu ditegaskan Husain Alting Sjah dalam debat publik perdana Pilkada Malut yang dilaksanakan oleh KPU provinsi dengan tema “Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan Sosial Budaya”, bertempat di gedung DPRD Malut pada Selasa, 12 November 2024, di Sofifi.
Dikesempatan itu, Pasang nomor urut 1 (satu) Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan dengan akronim HAS Malut diberikan pertanyaan oleh panelis terkait bagaimana kebijakan untuk memastikan sektor industri pertambangan dapat memperluas penyerapan tenaga kerja lokal.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sultan Husain mengakui bahwa kekayaan alam pada sektor pengembangan sumberdaya alam di Maluku Utara sangat luar bisa.
Meski begitu, dirinya sangat menyayangkan kontribusi terhadap apa yang diberikan pada masyarakat belum sampai pada fase menguntungkan bagi rakyat Maluku Utara,” tuturnya.
“Oleh karena itu, saya setiap saat meminta pemangku kepentingan dan juga pada investor yang memiliki kuasa dibidang pertambangan agar benar-benar memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan CSR, bagaimana mutu pendidikan yang menjadi tanggung jawab dari pihak perusahaan,” kata Husain Alting Sjah.
Karena itu, jika paslon nomor urut 1 ini terpilih menjadi kepala daerah, kami akan benar benar memperhatikan sektor pertambangan karena ini sangat memberikan kontribusi besar bagi daerah kami.
Dan oleh karena itu, peroleh yang didapat dari sektor pertambangan harus benar benar memberikan penguatan terhadap peningkatan Sumber daya manusia pada bidang pendidikan, kesehatan dan penyerapan tenaga kerja.
“Dan untuk penyerapan tenaga kerja, saya berharap yang akan datang orang-orang Maluku Utara tidak hanya menjadi pekerja kasar di bidang pertambangan, tetapi mereka juga bisa terpilih untuk mendapat jabatan tertinggi di industri pertambangan,” pungkasnya. (red)