AKSESNEWS.COM, TIDORE – Ketua tim pemenangan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS), Muhammad Sinen angkat bicara menanggapi wacana miring yang beberapa hari belakangan menyerang dirinya.
Muhammad Sinen menilai, ada kelompok-kelompok tertentu yang dengan sengaja memainkan wacana bahwa dirinya yang menggerakan massa untuk melakukan demonstrasi di kantor KPU Malut di Ternate Jumat (2911) kemarin. Bahkan, kelompok-kelompok tersebut juga menyebar isu hoax yang menyebut dirinya sebagai orang yang mendanai massa aksi.
“Saya harus disampaikan, pasca pencoblosan, sebagai warga negara yang ikut berkontestasi di Pilkada, harus menunggu hasil resmi dari KPU. Bila ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai maka ada jalur resmi yang disediakan oleh regulasi yaitu ke Bawaslu atau ke Mahkamah Konstitusi (MK),” kata Ayah Erik, sapaan Muhammad Sinen, Sabtu (30/11).
Wakil Wali Kota Tidore dua periode itu menegaskan, dirinya merupakan ketua tim pemenangan HAS Malut di Provinsi, namun, sejauh ini, dirinya tidak pernah memberikan arahan atau instruksi bahkan menjadi donatur bagi massa aksi untuk melakukan demonstrasi di Ternate.
“Saya sebagai ketua tim bertanggung jawab atas kerja-kerja pemenangan. Tapi kalau hasilnya seperti itu maka harus terima. Dan juga, bila hal-hal yang dianggap ada kecurangan maka ada mekanismenya, setelah penetapan KPU maka bisa dibawah ke Mahkamah Konstitusi,” paparnya.
Lebih jauh, Ayah Erik menuturkan, bila ditemukan ada beberapa warga Kota Tidore yang datang ke Kota Ternate untuk ikut melakukan demonstrasi maka itu pilihan mereka dan tidak ada arahan dari dirinya selaku ketua tim pemenangan HAS Malut.
“Jujur saya katakan, kalau bicara Tidore, saya menang tapi ada pihak yang coba merampas kemenangan dengan cara yang tidak wajar maka saya akan berontak. Tapi kalau untuk pilgub maka saya serahkan sepenuhnya kepada kandidat untuk diselesaikan secara aturan yang berlaku,” tutur Ayah Erik.
Muhammad Sinen juga menganggap, ada pihak yang mencoba memelintir video pengerahan massa dalam menghadiri kampanye akbar HAS Malut di Toboko, Kota Ternate beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kehadiran pendukung HAS Malut dari Tidore ke Ternate dengan membawa serta umbul-umbul PDI Perjuangan itu adalah untuk menghadiri kampanye akbar HAS Malut. Tapi video itu kemudian dipelintir bahwa seakan-akan itu untuk menghadiri aksi demonstrasi di kantor KPU Malut.
“Itu adalah video kampanye, bukan demonstrasi. Waktu demo Jumat kemarin kan saya sedang pawai bersama pendukung saya di Oba Utara. Di pawai itu ada juga polisi dan Brimob. Orang yang memelintir video itu adalah orang yang ingin jatuhkan saya,” ungkap Muhammad Sinen.
Untuk itu, Muhammad Sinen juga meminta agar pihak keamanan harus jeli dan tidak mudah percaya terhadap suatu informasi. Jangan sampai, ada pihak-pihak yang sengaja membawa namanya dengan tujuan untuk menjatuhkan dirinya.
“Jadi, kalau ada yang bawa-bawa nama saya, itu tidak benar,” tegas Ayah Erik.
Ayah Erik juga menghimbau kepada masyarakat Kota Tidore agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. (*)