SOFIFI – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pertanian mulai menyiapkan arah besar pembangunan pertanian tahun 2026.
Dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pembangunan Pertanian yang digelar di Sofifi, pemerintah provinsi menegaskan fokus pada ketahanan pangan, hilirisasi komoditas strategis, dan penguatan data sebagai fondasi program.
Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, Anwar Husen, menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran ganda dan bukan hanya urusan pangan, tetapi juga penopang ekonomi, penyerap tenaga kerja, hingga solusi sosial dan lingkungan.
“Intervensi pemerintah diarahkan untuk memperkuat kapasitas petani dan memastikan produksi meningkat sejalan dengan kebutuhan pangan dan hilirisasi perkebunan,” ujar Anwar.
Melalui forum itu, dipaparkan sejumlah program strategis yang siap dijalankan pada tahun anggaran 2026.
Dimana, program yang dimulai dari Cetak sawah baru seluas 3.000 hektar, Pengembangan kelapa hingga 20.000 hektar, Penguatan program ayam petelur dan pedaging sebagai sumber protein lokal dan Pengembangan infrastruktur pertanian.
Selain itu, ada juga program jaringan air dan jalan tani serta perluasan pengembangan komoditas unggulan seperti padi sawah, padi gogo, hortikultura, kakao, dan pala.
Anwar juga menekankan pentingnya finalisasi data, mulai dari CPCL, validasi penerima manfaat, hingga pemenuhan kriteria teknis.
Ia menyebut bahwa sinkronisasi dengan Kementerian Pertanian menjadi kunci agar alokasi program pusat dapat maksimal masuk ke Maluku Utara.
Rakortek ini diikuti Kepala Dinas dan Kepala Bidang Pertanian dari 10 kabupaten/kota se-Maluku Utara, petugas data, perencana, serta unsur balai. Forum berlangsung dua hari dan diarahkan menjadi ruang pemantapan data, percepatan koordinasi, dan penyusunan strategi bersama. (Adi)






















Discussion about this post