Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut Abdullah Assegaf (Foto/Tiakoly)
SOFIFI – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) provinsi Maluku Utara (Malut) terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor kelautan dan perikanan. Untuk itu, berbagai rancangan strategis terus dilakukan guna memasang target penting salah satunya dalam Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021.
Kadis DKP Malut, Abdullah Assegaf, Kamis (19/8/21) di kantor gubernur di Gosale Puncak Sofifi usai dilantik Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba menjadi penjabat defenitif pada Rabu (18/8/21) nampaknya sudah memiliki target – target yang akan harus dicapainya.
Selain memiliki target, ia berkomitmen untuk tetapi melanjutkan apa yang telah di programkan oleh mantan Kepala Dinas terdahulu semasa ia masih menjabat Kepala Bidang Tangkap di DKP Malut, “ujarnya.
“Awal tahun ini, saya masih tetap melanjutkan program dari mantan Kadis atau Almarhum Buyung Rajilun, “katanya.
Menurutnya, karena program tersebut telah bahasa bersama di dalam RPJMD dan ia juga terlibat didalam kabinet diwaktu itu ketika masih menjabat sebagai Kepala Bidang Tangkap, “terangnya.
Mantan kepala Bidang Tangkap ini menguapkan bawa dia paham betul apa yang selalu meresahkan masyarakat nelayan di provinsi Malut.
Olehnya itu, dia menargetkan untuk mengembangkan kebutuhan nelayan melalui seluruh bidang yang ada di DKP Malut, “tegasnya.
Untuk menjalankan tugas sebagai kepala dinas, kata Abdullah Assegaf,
ia memiliki target utama dalam satu tahun ini yaitu, akan kembangkan infrastruktur pada sentral-sentral produksi di 14 pelabuhan perikanan tangkap yang ada di Malut.
Dia bilang, karena dalam pelaksanaan pelayanan di DKP Malut memiliki banyak bidang, salah satunya bidang perikanan Budidaya maka mereka akan mengkampanyekan budidaya Udang Vunamet dan membuat usaha budidayanya.
Apalagi, mengingat masyarakat kita di Malut sendiri suka menangkapnya, kenapa kita tidak berbuat untuk usaha untuk usaha di bidang budidaya perikanan, hal itu yang menjadi tujuan DKP Malut untuk mengkampanyekan
-nya ,”ujarnya.
Selain itu, untuk menjaga mutu ekspor yang ada, menurutnya bahwa pada tahun 2019 kita di Malut sudah pernah mengeskpor ikan dan semuanya itu butuh fasilitas pendukung.
“Kita akan menjaga mutu, karena di tahun 2019 sampai sekarang sudah jalankan ekspor ikan tuna dan tongkol serta rumput laut dan ini memerlukan fasilitas pendukung seperti sarana dan prasarana penunjang seperti pabrik es, Kolstor dan juga Air Blast Freezer (ABF)”.
Kemudian, untuk mengawasi zona kelautan di provinsi Malut agar tidak ada ilegal fhising, maka kita harus perkuat zonasi melalui bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) melalui kerja sama lintas instansi.
Sebelum mengakhiri penyampaiannya, kata kadis, mengingat tinggal tiga tahun terakhir masa kemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba dan M. Al Yasin Ali.
Untuk itu, sesuai kepercayaan yang di diberikan untuk dirinya maka ia akan berupaya untuk peningkatan expor dan itu akan langsung dilaksanakan dari Malut. Bahkan ia telah melakukan rapat dengan pihak maskapai Citilink di Jakarta.
“Saya pastikan Insyallah disisa waktu harus ada expor yang langsung dilakukan dari Malut, “pungkasnya. (Red)