Peran Pers dalam Pengawasan Pemilu Masih Rentan Terpapar Hoax, Harus Beradaptasi

Tidore135 views

AKSESNEWS.COM, TIDORE – Peran pers dalam mengawasi Pemilu Serentak 2024 di Tidore rentan terpengaruh oleh berita palsu (hoaks). Artificial Intelligence (AI) dan influencer juga bisa menjadi ancaman jika pers tidak beradaptasi dan memperbaiki diri.
Sekretaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Maluku Utara, Firjal Usdek, menyampaikan hal ini saat menjadi pembicara di Rapat Koordinasi dan Dokumentasi bersama puluhan insan pers Kota Tidore, Sofifi, Jumat 6 Oktober 2023.
“Kita tak bisa menyangkal bahwa hoaks sering diproduksi, dipublikasikan, dan direplikasi oleh jurnalis. Ini disebabkan karena jurnalis enggan menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik,” ujar Firjal.

Data Mafindo tahun 2022 mencatat 1.500 temuan hoaks, tahun 2023 mencapai 1.600 hoaks, dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 2.000 hoaks pada 2024.
Oleh karena itu, Firjal menekankan bahwa pers dan media harus meningkatkan sumber daya untuk melawan hoaks.

Menurut Firjal, kehadiran kecerdasan buatan dapat menjadi alat bantu bagi jurnalis untuk melawan hoaks, tetapi juga bisa menjadi ancaman jika jurnalis tidak meningkatkan kemampuan mereka.

“Fakta dari jurnalis menjadi kunci. AI hanya alat. Jurnalis harus benar-benar bekerja dengan baik dan melakukan verifikasi sebelum berita dipublikasi,” tegas Firjal.
Firjal menegaskan bahwa jurnalis, terutama di media utama, memiliki peran vital dalam pengawasan pemilu. Namun, kepercayaan publik menurun karena adanya praktik yang mengabaikan prinsip-prinsip jurnalistik.
“Berdasarkan fakta-fakta ini, AMSI Maluku Utara telah bekerja sama dengan Bawaslu Maluku Utara untuk melawan hoaks melalui program Cek Fakta Pemilu. Program ini akan melibatkan komunitas dan influencer. Kami memperkuat pengawasan partisipatif dalam pemilu,” ujar Firjal.

Selain itu, Firjal menambahkan bahwa peran pers juga rentan tereduksi dengan munculnya fenomena media “plat merah” dan media yang berorientasi pada kepentingan tertentu menjelang pemilu.
“Ini juga menjadi penyebab penurunan kepercayaan publik. Saya berharap insan pers mempersiapkan diri sebagai pengawas independen dalam pemilu 2024,” tandas Firjal.(NT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *