Ini Alasan Kenapa PKKMB Geografi STKIP Harus Belajar Mitigasi Bencana

Kota Ternate93 views

Ternate – Untuk mencapai puncak pendalam keilmuan yang lebih baik serta mengenal lebih jauh tentang geografi, Program Studi Pendidikan Geografi Sekolah Tinggi Kegiatan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Ternate mengelar kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB).

Kegiatan PKKMB sebagai kewajiban yang harus untuk di laksanakan, kemudian pihak panitia mengatur jadwal proses pelaksanaan PKKMB termasuk pengembalian mahasiswa di program studi.

Diketahui, sebelumnya kegiatan tersebut telah berlangsung sejak kemarin 23 Agustus. Di hari kedua 24 Agustus setelah melewati materi pertama, mahasiswa di kembalikan ke program studi pendidikan geografi gedung C lantai III.

Untuk PKKMB, Prodi Geografi mengundang satu orang narasumber
dari lembaga mitra Prodi, Pos Pengamatan Gunung api Gamalama Ternate (PVMBG) Dedi Nurani sapaan akrab.

Ini menjadi momen ilmiah program studi pendidikan geografi STKIP Kie Raha dimana, Pak Dedi diundang untuk memberikan materi terkait dengan sistem pemantauan dan bagaimana mitigasi bencana gunung api gamalama,”kata Ketua Prodi Geografi Alwi La Masinu, M.T, Selasa (24/8/21) dalam rilisnya.

Menurutnya, pengenalan Mitigasi dengan sasaran utamanya adalah di mahasiswa baru yang memilih program studi pendidikan geografi mengenal kajian geografi yang sesungguhnya.

Apalagi, kata Alwi dalam kajian geografi itu lebih cenderung ke aspek sosial dan aspek fisik. Dan hari ini kita memulai dengan aspek fisik misalnya bagaimana proses erupsi gunung api dan sistem pemantauan.

Dengan begitu, kegiatan ini sangat memiliki alasan yang cukup mendasar dari kuliah umum, dengan tujuannya agar mahasiswa baru lebih mengenal karakter gunung api Gamalama secara fisik.

Selain itu, mengigat rata-rata mahasiswa dalam menempuh pendidikan itu berada di Ternate, sehingga pemahaman mitigasi bencana gunung api perlu untuk di pahami bagi seluruh mahasiswa, “jelas Alwi.

Terlepas dari tingkat pemahaman di atas, sudah tentu masih memiliki relevansi dengan mata kuliah di semester satu, misalnya mata kuliah geologi dasar di dalamnya juga menjelaskan tentang jenis-jenis bencana alam.

Melalui kegiatan PKKMB dan kuliah
umum ini, diharapkan agar mahasiswa bisa memperoleh manfaatnya secara pengetahuan, dan dapat di terapkan dalam lingkungan kehidupan masyarakat suatu kelak, “harapnya.

Kata Alwi, disini mahasiswa juga bisa memahami sejarah letusan Gamalama yang di mulai sejak tahun 1538-2018 dan ini akan dilakukan secara bertahap.

Sementara, Dedi Nurani dalam kesempatan itu mengajak agar mahasiswa geografi untuk bisa dapat belajar dan memahami tentang mitigasi.

Hal ini karena kebencanaan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, karena lapisan masyarakat ikut andil dan berperan dalam kebencanaan tersebut.

Misalanya, dalam lingkungan keluarga sudah pasti ketika mengalami peristiwa bencana sudah past mereka akan lindungi keluarganya.

Untuk itu, kita harus memahami tentang mitigasi bencana agar ketika dalam menghadapi bencana kita dapat mengetahui prosedur yang akan kita lakukan dalam melakukan evakuasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Seandainya, ketika terjadi bencana tsunami atau bencana letusan gunung berapi dan sebagainya.

Sebelum mengakhiri penayangannya, dirinya mengajak mahasiswa untuk berkunjung ke kantor tempat via kerja sekarang sehingga bisa melihat beberapa peralatan yang di gunakan untuk memantau gunung api,”ajaknya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *