AKSESNEWS.COM, TERNATE – Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba Lc, membuka secara resmi Sarasehan regional Eco-Edu and sustainable tourism dan Launching Widi Coastal Festival (WCF) 2023, Rabu (9/8), Sahid Bella Hotel Ternate.
Dalam sambutan lisan yang disampaikan Gubernur bahwa, pulau Widi memiliki keunikan dan kekhususan tersendiri. Olehnya itu, para pelancong wisatawan banyak menginginkan Widi harus dikembangkan.
“Memang ada pulau raja ampat, tapi keindahan pesona pulau Widi di Halmahera Selatan tidak kalah jauh lebih indah dengan gugusan pulau-pulau lainnya di Indonesia ini,” ungkapnya.
Dengan pesona gugusan pulau-pulau kurang lebih 100 pulau di Widi itu membuat keindaham pesona Widi begitu memukau.
Gubernur menambahkan, para pemangcing dunia selalu meminta dan menanyakan ke saya kapan lagi kegiatan Widi diadakan, karena mereka terpesona dengan keaneka ragaman hayati yang ada di laut Widi.
Dalam sambutan itu juga, Gubernur menyentil soal pembangunan bandara Loleo dan Jembatan penghubung Temadore.
“Ada investor besar (H. Robert dan investor dari Bogor Jawa Barat) yang telah siap membangun bandara Loleo dan Jembatan Temadore, dan rencananya setelah 17 Agustus 2023 ini mulaik eksen,” ucap Gubernur.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Sandiaga Salahudin Uno, dalam sambutan secara taping berharap bahwa, WCF selain sebagai destinasi wisata ada hal yang terpenting adalah menumbuhkembangkan UMKM masyarakat Malut dan pulau Widi khususnya.
“Kami menaruh harapan besar dengan kegiatan Pariwisata WCF ini, agar dapat meningkatkan ekosistem UMKM di Malut,” pintahnya.
Dirinya juga menaruh harapan besar bagi para Pemerintah daerah, akademisi dan stake holders yang ada di Malut untuk dapat mengembangkan wisata di Malut.
CEO WCF Nazlatan Ukhra Kasuba, turut mengungkapkan bahwa,
menurut data BPS 2021 merilis Malut adalah provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi, serta pada tahun 2022 Malut juga meraih penghargaan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
“Semua yang kita capai itu merupakan kerja keras dan kerja sama semua pihak, untuk membangun dan mensejahterakan rakyat melalui berbagai program termasuk wisata alam dan wisata bahari dan berbagai kuliner yang ada di Malut,” katanya.
Ide WCF ini lahir adalah untuk melanjutkan WIFT yang telah digaungkan dan dilaksanakan Pemrov Malut pada 2017 yang lalu.
“Dengan konsep pemberdayaan dan pendidikan, maka UMKM harus diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dirinya juga memberikan apresiasi terhadap pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan WCF ini.
Acara ini juga dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan narasumber, Abdullah Assagaf (Kadis DKP) Tahmid Wahab (Kadis Pariwisata), M. Janib Akademisi Unkhair, Mr. Paul Spencer sochaczeweski (penulis sekaligus peneliti) dan COE WCF Nazlatan Ukhra Kasuba, yang dipandu oleh Thamrin Ali Ibrahim.
Hadir dalam acara itu, Gubernur Malut, Forkopimda, Bupati Haltim , Sekprov, Sekda Halbar, Rektor Unkhair , pimpinan OPD Malut dan sejumlah tamu undangan lainnya. (*)