DPPPA Malut Latih Kreativitas Warga Desa Daru sulap Daun Pandan Jadi Karya seni bernilai Jual Tinggi

Daerah, Ekonomi43 views

AKSESNEWS.COM, HALUT – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku Utara (DPPPA Malut) melatih kreativitas puluhan Ibu-ibu yang ada di Desa Daru, Kecamatan Kao Utara, Kabupaten Halmahera Utara untuk membuat daun pandan jadi produk yang bernilai ekonomis tinggi.

Dimana, kegiatan ini secara langsung mendatangkan dua fasilitator dari Pandan Adiwastrajanaloka Yogyakarta, Dony Permana dan Wulan Rusanti untuk membimbing ibu- ibu terpilih dengan kemampuan kerajinan tangan berupa anyaman.



Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung serba guna Desa Daru pada Selasa, 11 sampai 12 juli 2023, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PPPA Malut, Hj Musrifah Alhadar.

Kepala Dinas PPPA Maluku Utara, Musrifah Alhadar mengatakan, selain meningkatkan keterampilan dan kreativitas para ibu -ibu di Desa Daru, ini juga bagian dari upaya untuk mewujudkan Daerah Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Maluku Utara.

Lanjut Musrifah, sebelum melakukan pelatihan diawali dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat desa untuk selalu mendampingi pemerintah desa dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) dan perlindungan anak dalam pembangunan desa.



Selain itu, juga diingatkan betapa pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya PUG dan perlindungan anak yang difokuskan pada upaya pencapaian hasil pelokalan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, “ujarnya.

“Tujuan kami adalah selain meningkatkan keterampilan, Kami juga berupaya untuk memastikan penyelenggaraan pembangunan desa memperhatikan kebutuhan hidup, kelangsungan hidup, dan kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak tanpa diskriminasi, “katanya.

“Kami berharap adanya kegiatan pelatihan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dan bisa lebih meningkatkan skill anak muda dalam meningkatkan pendapatan UMKM daerah, “pungkasnya.

Sementara, Fasilitator dari Pandan Adiwastrajanaloka Yogyakarta Wulan Rusanti mengatakan, pelatihan ini dilakukan agar para ibu-ibu bisa memiliki keterampilan untuk membantu peningkatan ekonomi keluarga.

Dimana berdasarkan riset, kata Wulan, ketika ekonomi keluarga belum tercukupi maka disanalah sumber kekerasan rumah tangga. Untuk itu harapannya adalah ketika para ibu punya keterampilan maka mereka bisa ikut mendukung kemapanan ekonomi keluarga sehingga kekerasan terhadap perempuan di rumah tangga bisa diatasi.

Kemudian, Fasilitator dari Pandan Adiwastrajanaloka Yogyakarta, Dony Permana juga menambahkan, pelatihan tersebut merupakan salah satu gerakan untuk merawat seni tradisi anyaman daun pandan agar tidak punah.

Seni tradisi anyaman daun pandan Ini juga merupakan salah satu gerakan untuk mengarah pada desa ramah lingkungan. Dimana sebelumnya melakukan kegiatan diawali dengan pengajaran terkait etika lingkungan untuk mengurangi plastik dan mengunakan barang barang dari anyaman daun pandan.

Sebelumnya, kami juga telah melatih para ibu-ibu di Desa Bibinoi, Kabupaten Halmahera Selatan dan hari ini kami melatih kreativitas puluhan Ibu-ibu di Desa Daru untuk menganyam tikar dan tempat buku atau map. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *