Lewat Aksi Musik Anak Bangsa, Gubernur Ajak Generasi Muda Cegah Paham Radikalisme


AKSESNEWS.COM, TERNATE – Mewakili Gubernur Maluku Utara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ir. Sri Haryanti Hatari menghadiri kegiatan Aksi Musik Anak Bangsa dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, bertempat di Red Corner Cafe Ternate, Selasa (24/5/2022).


Iklan Hari Anti Korupsi Sedunia, Kepala Biro BPBJ Provinsi Maluku Utara, Abdul Farid Hasan Iklan Ucapan Hari Anti Korupsi Sedunia, Kepala Dinas PPPA Maluku Utara, Musrifah Alhadar,

Dikesempatan itu, Ir. Sri Haryanti Hatari saat menyampaikan sambutannya Gubernur Abdul Gani Kasuba mengatakan bahwa Maluku Utara sangat berpotensi untuk tumbuh dan berkembangnya seni musik, dengan berbagai macam bentuk kreatifitas khususnya dari generasi muda atau kaum milenial.

Karena itu, perlu adanya didukung dengan berbagai event dan festival untuk menyalurkan potensi untuk menghasilkan musisi-musisi berbakat dan berprestasi. Namun, terpenting adalah bagaimana kita dapat melakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan.

Salah satu upaya tersebut yaitu, meningkatkan intensitas event dan festival seni musik yang mendukung agar kita dapat mengukur tingkat keberhasilan pembinaan generasi muda yang dilakukan selama ini.

Selaras dengan adanya kegiatan aksi musik anak bangsa, kata Gubernur, ini perlu ditanamkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus mengajak generasi muda mencegah paham radikal dan terorisme.

Dengan begitu, kegiatan yang dilaksanakan ini dapat memiliki muatan-muatan kebangsaan dan kebhinekaan dari musik yang mereka hasilkan.

“Musik berkaitan dengan kehidupan anak-anak kita, generasi kita saat ini pasti mendengarkan musik. Bagi mereka tidak lengkap hidupnya tanpa musik, sehingga lewat kegiatan ini kita turut mendorong bagaimana musik bisa membangun nilai-nilai kebangsaan, “ujarnya.

Untuk itu, sangat dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat terutama anak muda, karena bahaya terorisme bisa menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, dan status sosial. Dalam konteks inilah, kegiatan ini menjadi sangat penting, “ajak Gubernur.

“Saat ini, kelompok remaja pada usia 30 tahun kebawah masih menjadi kelompok rentan terpapar paham radikal yang berpotensi membangun paham terorisme dalam diri mereka. Misalnya, jika melihat aksi-aksi teroris di beberapa daerah, seperti pada aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh remaja produktif sehingga dikhawatirkan jika hal tersebut tidak mendapat perhatian akan membahayakan generasi muda di masa mendatang.

Untuk itu, saya berharap kegiatan-kegiatan semacam ini terus dilakukan, yang juga ditujukan mulai dari siswa-siswa SMA sederajat, maupun kelompok remaja di perguruan tinggi, karena kelompok remaja ini dianggap rentan terpapar paham radikalisme.

“Saya juga berharap peran aktif dari seluruh elemen baik di tingkat formal, dan non formal. Antara lain, melalui pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan pondok pesantren, “harap Gubernur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *