AKSESNEWS.COM, TANIWEL – Empat Negeri di Kecamatan Taniwel menggelar ritual ada Panas Pela Darah yang berlangsung di Negeri Lohiasapalewa, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Selasa ( 8/11/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, mewakili Penjabat Bupati SBB, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian Setda SBB, Donald Johanis De Fretes , Kapolsek Taniwel. Iptu, Frangky.R .Laisina, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Drs. Demianus Ahiyate, dan sejumlah Pimpinan OPD di Lingkup Pemda SBB, Camat Taniwel, Drs H Luhulima, dan Danramil 1502-06/Taniwel Letda S.Lessy.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan ritual adat penetasan darah dari perwakilan empat negeri tersebut yang diteteskan di dalam minuman Saguer (minuman yang di ambil dari pohon aren) yang disediakan pada tempat pelepah dahan sagu yang disebut dengan Garuru.
Mewakili Penjabat Bupati SBB, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian Setda SBB, Donald Johanis de Fretes menyatakan apresiasi terhadap terlaksananya prosesi Panas Pela tersebut, karena tujuannya adalah menciptakan suasana kedamaian dari 4 Desa tersebut.
Karena itu, Pemda SBB berharap hubungan kekerabatan yang baik ini, bisa berdampak bagi kehidupan dan keamanan serta kedamaian di Kabupaten Sake Mese Nusa.
Kehadiran tamu undangan dari Desa – Desa tetangga serta anak cucu Negeri yang datang dari Kota Ambon, Makassar ,Surabaya dan Jakarta bahkan sampai Luar Negeri, diharapkan bisa membawa pengaruh positif bagi prestise Kabupaten ini di Tanah Air.
Menurut De Fretes, lewat ritual Panas Pela juga ikatan Pela Gandong di Maluku bisa semakin ditingkatkan sehingga masalah – masalah bentrokan antar Desa bisa diselesaikan lewat jalur Pela Gandong tersebut.
Kegiatan Panas Pela itu juga dihadiri oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Laturake Pdt. Ny.D.M.Soplanit/E, M.Sc
Soplanit dalam sambutannya mengatakan, GPM Maluku selalu menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan sebagai wujud Gereja orang Basudara.
Karena itu, dalam Pola Induk Pelayanan dan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan ( PIP- RIPP) sebagai dokumen perencanaan GPM pada setiap dasawarsa memuat bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal setiap Negeri Adat berbasis Kristen.
“Panas Pela itu sendiri merupakan upaya revitalisasi kearifan lokal, sehingga terus menjadi akar budaya bagi kita di provinsi Maluku, begitu juga yang terjadi saat ini adalah panas Pela Negeri Lohiasapalewa, Uweth, Laturake dan Seakasale, “jabarnya.
Mengakhiri sambutannya, Soplanit mengingatkan bahwa semboyan satu keluarga Allah harus terus digemakan, harus terus dikumandangkan untuk menumbuhkan semangat persaudaraan di antara Kita, Ale deng Beta, Katong samua basudara.
Untuk diketahui, Kegiatan Panas Pela diamanakan oleh 5 Personil Polsek Taniwel dan 5 orang Personil Koramil 1502-06/ Taniwel yang dipimpin oleh Kanit Lantas Bripka C.H.Toisuta. (Nicko Kastanja )