Sri Haryanti Hatari Buka Workshop Indoneaia’s Folu Net Sink 2030


AKSENEWS.COM, TERNATE – Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ir. Sri Hartanti Hatari, mewakili Gubernur Maluku Utara, secara resmi membuka Workshop Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s Folu Net Sink 2030 Maluku Utara, bertempat di Gamalama Ballroom Sahid Bela, Selasa (13/6/23).

Membacakan sambutan Gubernur, Sri Hartanti Hatari mengatakan, bahwa secara garis besar, Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri LHK Nomor 168 Tahun 2022. Ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun rencana kerja sub nasional.

Pada Bulan Februari lalu, lanjut Sri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melaksanakan Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Kota Ternate.

“Sebagai Kepala Daerah saya sangat mengapresiasi Workshop penyusunan Rencana Kerja pada hari ini sebagai upaya tindak lanut dan implementasi dari keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan,”jelas Sri Hartanti menyampaikan sambutan Gubernur.

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, kata Sri Hartanti, adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.

Sri Hartanti juga berharap, Program ini menjadi panduan Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan Iklim serta juga merupakan bagian dari aspirasi Indonesia menuju Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience pada 2050.

Lebih lanjut, Sri Hatari menyampaikan, Hutan Maluku Utara sebagai bagian dari Hutan Indonesia tentu memiliki porsi penting dalam target penurunan emisi gas rumah kaca, yang secara Nasional berkontribusi sekitar 60% dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission.

Capaian FOLU Net Sink 2030 sangat ditentukan oleh pengurangan emisi dari deforestasi dan lahan gambut. Selain itu, juga dari peningkatan kapasitas hutan alam dalam penyerapan karbon; Restorasi dan perbaikan tata air gambut; Restorasi dan rehabilitasi hutan; Pengelolaan hutan lestari; serta Optimasi lahan tidak produktif,”harapnya.

Untuk itu, diperlukan sinergitas Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah dan para akademisi yang ada di Maluku Utara agar dapat bekerja bersama secara kolektif melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi, serta peran penting untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistemnya dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan perlindungan sosial dan lingkungan,”harap Gubernur melalui Asisten Perekonomian dan Adbang Sri Haryanti Hatari.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, lanjut Sri Hartanti, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengucapkan Selamat Datang kepada bapak ibu Pejabat Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta team Ahli di Maluku Utara, juga kepada seluruh peserta kegiatan Workshop II Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s Folu Net Sink 2030 Provinsi Maluku Utara pada hari ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh, Kepala Pusat standarisasi instrument pengelolaan hutan berkelanjutan, Wening Sri Wulandari, Badan Riset Inovasi Nasional, Prof.RIS. Subarudi M.Wood Kadis Kehutanan Malut, Syukur Lila, Dekan Fakultas Pertanian Unkhair, Lily Ishak,M.Si, Para Kepala OPD dilingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan kabupaten/ Kota, KPH Kabupaten/Kota Se-Provinsi Maluku Utara, Para Tenaga Ahli, TimTim Ahli Sekretariat FOLU Net Sink 2030. (Adpim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *