SOFIFI – Setelah melewati sejumlah tahapan dengan persyaratan yang begitu ketat, Koperasi Saro Nifero berhasil mendapat dukungan modal usaha dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), sebesar Rp. 3 Miliar.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kontrak serta akta notaris, yang dilakukan oleh Ketua Koperasi Saro Nifero, Abner Nones, Manajer Dedi dan Charles Simanjuntak, Kasubdit Bisnis LPDB, di Aula Penginapan Yusmar, Sofifi, Jumat (3/9/2021).
Penandatanganan itu disaksikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Utara, Wa Zaharia, dan sejumlah pengurus Koperasi Saro Nifero.
Lembaga ini diberikan mandat oleh kementerian Koperasi dan UKM RI untuk mendistribusikan dan mengelola dana APBN yang diperuntukkan khusus pelaku koperasi maupun usaha mikro kecil dan menengah.
“Untuk bisa menjadi mitra LPDB harus sudah berbadan hukum Koperasi, sudah rutin RAT minimal satu tahun dan bisa disampaikan keuntungan, dan punya izin yang lengkap,” ujar Charles Simanjuntak, Kasubdit Bisnis LPDB, kepada TIMES Indonesia disela-sela acara penandatanganan kontrak dan notaris di Auala Yusmar, Sofifi, Jumat (2/9/2021).
Charles mengatakan, tarif bunga untuk simpan pinjam itu maksimum 7 persen untuk program reguler, namun ada juga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan bunga hanya 3 persen, menurun per tahun.
Tercatat, untuk tahun 2020-2021 2020-2021 terdapat 9 kopeasi yang mengajukan permohonan ke ,namun hanya tiga yang berhasil ditindaklanjuti, yaitu Koperasi Saro Nifero, Koperasi Pegawai Negeri Ternate, dan Koperasi Serba Usaha Putri Bajo Sangkuang, Halmahera Selatan.
“LPDB prinsipnya tidak membatasi berapapun Koperasi yang mengajukan proposal. Koperasi itu kita berikan pinjaman, kemudian setelah dikembalikan kita akan gulirkan lagi.
Kita harapkan usahanya lancar, sehingga pengembalian juga lancar agar bisa kita gulirkan kembali,” jelasnya
Koperasi Saro Nifero yang berpusat di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, ini berdiri sejak tahun 2001 dan sudah memiliki 6 kantor cabang, yang tersebar di Kabupaten Halmahera Barat, dan Pulau Morotai. Rencananya, akan ekspansi ke Halmahera Tengah dan Sofifi.
“Aset kita sekarang sudah mencapai 86 miliar. Dulu kita bergerak di 50 juta di tahun 2001. Kemudian omzet bergulir setiap tahun itu berkisar 150 miliar,”ujar Kepala CU Saro Nifero, Abner Nones
Ditempat yang sama, Manajer CU Saro Nifero Dedi Tjaja, mengungkapkan, meskipun bersifat Koperasi simpan pinjam, Saro Nifero sudah menerapkan sistem perbankan, seperti pembukuan, dan laporan keuangan.
Dedi bersyukur saat ini menjadi mitra LPDB, setelah hampir setahun menyiapkan berbagai persyaratan untuk dapat diajukan ke LPDB. Dia mengakui, secara usaha sudah memenuhi kriteria, namun perubahan pengurus yang tidak diupdate sedikit menjadi kendala, dan itu sudah diselesaikan.
“Jika dana 3 miliar itu sudah masuk ke rekening Koperasi, maka akan disalurkan ke anggota koperasi dalam bentuk pinjaman lunak. Kami sudah punya nama-namanya tinggal disalurkan,”terang Dedi
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM, Wa Zaharia berharap terobosan ini menjadi motivasi bagi Koperasi dan sektor usaha lainnya untuk mengakses pinjaman modal ke LPDB.
“Kedepan kita harapkan Koperasi di Maluku Utara juga memanfaatkan pinjaman bergulir dari Kementerian Koperasi melalui LPDB ini,”harap Wa Zaharia (AN/Times Indonesia)