Disnakertrans Malut Gelar Pelatihan Pengembangan Wirausaha Baru


AKSESNEWS.COM, HALSEL – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara melalui Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mengelar Pelatihan Pengembangan Wirausaha Baru.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Buana Lipu, Kabupaten Halmahera Selatan, Selasa (24/10/23) menghadirkan Fat sebagai narasumber yang juga seorang usahawan dari binaan UMKM Bank Indonesia (BI) untuk memberikan penjelasan terkait bagaimana berwirausaha di Halmahera Selatan (Halsel).


Kepala Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, Marwan Polisiri.

Kepala Disnakertrans Maluku Utara, Dr. Marwan Polisiri, dikesempatan itu menyampaikan alasan dinas yang dipimpinnya melakukan kegiatan secara bersamaan dengan Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal karena

Nakertrans selain tugas utama soal transmigrasi, juga memiliki tugas lain yaitu membantu tenaga kerja, “ujarnya menjelaskan.

Melalui kegiatan tersebut, Marwan Polisiri mengungkapkan bahwa Disnakertrans telah menyiapkan dua skema untuk membantu para pelamar kerja sebelum masuk ke berbagai perusahaan tambang di Maluku Utara.

Menurutnya, skema tersebut harus diawali dengan mengikuti pelatihan -pelatihan agar bisa mengirim para pekerja di perusahaan -perusahaan sebelum mereka bekerja.

“Pelatihan yang dimaksud adalah seperti pelatihan Eksavator, Dump Truck dan alat- alat berat lainnya,” kata Marwan.

Sementara, untuk skema kedua maka Nakertrans harus melakukan pelatihan kepada pelaku tenaga kerja mandiri (TKM). Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya peningkatan pengangguran.

Dihadapan para peserta, Marwan bilang, ini dilakukan dilakukan agar bapak Ibu bisa menjadi tenaga kerja mandiri.

Menurut Marwan, di Maluku Utara ini secara umum desa-desa kita masih tertinggal, akan tetapi karena indikator-indikator berskala secara umum maka dua kabupaten seperti Kepulauan Sula dan Taliabu yang masuk daerah tertinggal. Sementara jika indikatornya ke level desa maka masih banyak desa yang memiliki kesenjangan agak jauh.



Untuk Halmahera Selatan, kini masuk daerah kategori maju namun dia tertekan, bisa saja pendapatan tinggi tetapi pertumbuhan ekonominya rendah. Pertumbuhan Halmahera Selatan tertinggi urutan kedua setelah Kabupaten Halmahera Tengah Kabupaten Halmahera Tengah dengan angka 109 dan Halmahera Selatan tinggi 21 pada triwulan II tahun 2023 tapi sayangnya pertumbuhan itu pada bidang pertambangan dan industri.

Sementara secara umum terkait dengan UMKM itu hanya 0,32%, jadi kenapa kita harus melakukan kegiatan seperti karena tadi sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan sebelumnya.

Ia berharap, kehadiran wirausaha di desa tertinggal akan menjadi salah satu solusi meningkatkan produktifitas untuk pertumbuhan ekonomi desa secara nyata. Desa wirausaha merupakan bentuk desa yang melaksanakan kewirausahaan secara terorganisir oleh segenap komponen desa. Pengembangan desa wirausaha akan memberikan manfaat .

Pengembangan kewirausahaan di desa tertinggal ini juga sebagai upaya pemerintah Maluku Utara untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi desa.

Untuk itu, ini sangat dibutuhkan kesadaran oleh pemangku kepentingan dan kerjasama dengan masyarakat desa guna menumbuhkan kewirausahaan desa yang tangguh, penuh inovasi, dan kreatifitas. Penguatan komunitas masyarakat secara berkelanjutan akan mendorong penguatan ekonomi desa berbasis potensi dan kearifan serta membangun ekonomi desa yang kuat dan mandiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *